Minggu, 12 Oktober 2014

Pemain Ini “Ngambek” Dengan Tata Martino


Porto, Portugal. Pemain yang musim lalu membela FC Barcelona ini mengungkapkan kekecewaannya kemarin saat konfersi pers yang dilakukan Hari Minggu (12/10) siang waktu Port, Portugal. Dalam konfersi persnya dia mengatakan "Di akhir musim lalu, saya sejujurnya ingin pergi dari tim. tetapi agen saya menyarankan bahwa sebaiknya saya pergi dengan statu pinjaman. Saat itu banyak yang menawarkan saya untuk bergabung, tapi saya lebih memilih Porto”

Pemain yang sebelumnya pernah dijuluki The Next Henry ini, pergi dari FC Barcelona menuju FC Porto dengan status pinjaman hingga musim 2016/2017. Di FC Porto Tello sudah menyumbang 2 Gol dari 5 pertandingan.

Selanjutnya Tello juga membuktikan bahwa ia betah di FC Porto dengan mengatakan "Dua musim yang akan datang saya ingin sekali bermain di Barca dan menjadi orang yang penting di Barca. Tetapi sekarang saya fokus untuk membela Porto dan musim ini saya sangat termotivasi”

“Saat ini saya mulai bermain sedikit demi sedikit dan menit demi menit. Hal ini membuat saya nyaman dan saya sangat senang karena telah dikasih kepercayaan penuh oleh pelatih”

Di akhir konfersi persnya, Telloa mengungkapkan kekecewaan kepada Gerardo Tata Martino “Musim lalu, saat saya masih berseragam Barca, Saya kecewa dengan Pelatih karena dia tidak memberikan kepercayaan penuh. Saya ingin sekali bermain 90 menit, tapi pelatih hanya memberi saya waktu 20 hingga 30 menit bermain”


Pernyataan Tello tersebut sangatah wajar, karena pemain kelahiran Sabadell itu, musim lalu hanya diberi kesempatan bermain sedikit di banding penyerang yang lain. Hal ini karena Tello kalah bersaing dengan Pedro, Messi, Alexis, Neymar dalam perebutan tempat di tim utama.

Senin, 06 Oktober 2014

Sejarah Nama Balekambang dan Batu Ampar

Heey pembaca... Selamat dateng di dunia gw, si penulis abal-abal yang masih gini-gini aja. Di kesempatan kali ini gw akan bahas Sejarah munculnya nama Balekambang dan Batu Ampar, Jakarta Timur.

ASAL USUL BALEKAMBANG

Pertama-tama kite bebarengan bahas Sejarah Balekambang, Jakarta Timur. Daerah Balekambang ada di kelurahan Kramat Jati. Daerah ini adalah salah satu daerah yang masih banyak pohonnya atau biasa yang kita kenal dengan sebutan daerah penghijauan. Selain itu mayoritas penduduknya adalah warga Betawi tulen yang masih kental dengan tradisi, hal ini di buktikan karena masih banyaknya rumah Joglo (Rumah Khas Betawi) di daerah ini.

Trus ngape dikasih nama Balekambang? Jadi konon dulu ada cerita rakyat yang terkenal didaerah ini. Di kisahkan ada wanita asli Balekambang yang bernama Siti Maemunah yang dibuatkan rumah oleh salah satu laki-laki tampan pada masa itu. Hampir sama dengan rumah masyarakat betawi pada umumnya, hanya saja perbedaannya terjadi pada bentuk Bale (tempat istirahat) dirumah ini yang seolah-olah jika ada yang istirahat disitu, ia seperti mengambang di air.


Jadi bisa disimpulkan bahwa nama Balekambang di ambil dari kata Bale (tempat istirahat) dan Kambang (dari kata mengambang). Karena cerita itulah daerah ini dikenal dengan nama Balekambang.


ASAL USUL BATU AMPAR

Yang ke-2 kita akan bahas Sejarah Batu Ampar Kramat Jati, Jakarta Timur. Jadi sejarah dari daerah ini masih ada kaitannya ama sejarah Balekambang. Ceritanya dulu daerah ini pernah ada sepasang suami istri yang bernama Pangeran Geger dan Nyai Polong dan mereka punya anak yang bernama Siti Maemunah yang di masa itu jadi kembang desa.

Seiring berjalannya waktu saat siti beranjak dewasa, Siti dilamar oleh Putra dari pangeran Tenggara asal Makasar yang tinggal di Batu Ampar. Karena budaya yang kental dizaman dulu, maka pangeran Geger memberi peraturan bagi pria yang ingin melamar anaknya dan meminta syarat berupa Putrinya harus dibangunkan rumah dekat dengan kali ciliwung dan harus selesai dalam waktu satu malam.

Tanpa ragu pangeran pun mengabulkan permintaan itu, keesokan harinya setelah persyaratan dibuat, sudah berdiri rumah gagah yang dibuat dan dihubungkan dengan jalan yang dihampari batu-batu. Nah, jalan yang dihampari bebatuan tersebut yang kemudian disebut batu ampar.

Dan sedikit FYI bukan kalian, dulu di awal abad 20 ada perguruan silat betawi yang dipimpin oleh bang maliki dan bang modin. Dan tahun 1986, ada guru silat di kampung ini yang bernama saaman yang ngajarin silat ke kompeni belanda